Berandang – Musirawas. Lembaga Investigasi Negara (LIN) Cabang kabupaten Musirawas, gelar unjuk rasa di depan kantor pemerintah kabupaten Musirawas. Kegiatan berlangsung pukul 10.30 Wib. Aksi ini menuntut Bupati agar mengingatkan kepada Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) agar lebih bijak dalam menggunakan anggaran. Selain itu, koodinator lapangan (korlap) mempertanyakan pentingnya keterbukaan informasi untuk publik saat mengelola anggaran. selasa, (29/01/2019).
Unjuk rasa yang dilakukan oleh DPC LIN berjalan damai. Tampak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta satuan anggota kepolisian Polres Musirawas turut mengamankan orasi guna antisipasi hal yang tidak diinginkan.
Aksi damai tersebut dipimpin langsung oleh ketua LIN Zainuri, dalam aksinya ia menyuarakan beberapa tuntutan ;
- Mendesak Dinas Perikanan, Dinas Pertanian & Peternakan, dan Dinas PU Bina Marga agar lebih transparan menganai penggunaan anggaran tahun 2018.
- Mempertanyakan realisasi jumlah barang yang di terima oleh kelompok Tani yang menerima bantuan seperti, -Belanja sarana budidaya ikan, kolam terpal kerangka besi, rehabilitasi kolam BBI desa U1 pagarsari kecamatan Purwodadi, pengadaan bibit (sapi, kambing, dan itik), pengadaan bantuan sarana produksi bawang merah, pengadaan benih Cabai dan sarana Produksi Cabai.
- Mempertanyakan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan kabupaten untuk zona I, II, III.
“Stop pos anggaran yang tak berpihak kepada rakyat. perlu diingat ketika sudah menjadi pejabat harus menerima hak pertanggung jawaban terhadap rakyat”, ujar Zainuri saat orasi.
dilanjut dikatakan Zainuri saat orasi “Contoh yang sangat nampak pada pandangan kasat mata, jalan-jalan yang baru selesai di rehabilitasi di kecamatan muara beliti dan kecamatan TPK dalam kurun waktu yang dekat sudah mengalami kerusakan. Terlihat jelas adanya dampak-dampak dari dugaan penyelewengan anggaran yang mengurangi volume bahan sehingga kualitas jalan menjadi tak layak untuk di jalan lintas”, teriak korlap aksi.
Hasil dari aksi itu diadakan mediasi antara pihak LIN dan Pemkab, namun LIN merasa diberatkan karena tak kunjung mendapatkan titik terang (Nihil) karena sewaktu orasi tak ada perwakilan dari pihak SKPD terkait yang datang menghadiri.
Kecewa merasa kurang ditanggapi, peserta aksi mengancam akan melanjutkan kembali aksi serupa dengan masa yang lebih besar di setiap kantor SKPD masing-masing. Tutup Zainuri. *(MJP)
Komentar