oleh

FKIP Unib dan Shigor Center Bengkulu Teken MoU, Dorong Pendidikan Nonformal dan Pengabdian Masyarakat

Berandang.com- BENGKULU – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu bersama Yayasan Shigor Center Bengkulu menandatangani perjanjian kerja sama di Gedung Dekanat FKIP, Senin (29/9/2025). Langkah strategis ini menjadi tonggak penting penguatan pendidikan nonformal dan pengabdian masyarakat di Bumi Rafflesia.

Penandatanganan kesepakatan tersebut dihadiri Dekan FKIP Universitas Bengkulu Abdul Rahman, S.Si., M.Si., Ph.D, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Dr. Rio Kurniawan, M.Pd, Koordinator Prodi Pendidikan Nonformal Dr. Ari Putra, M.Pd, serta Pembina Yayasan Shigor Center H. Agususanto, Lc., S.S., M.H, dan Ketua Putri Rezeki Rahayu, Lc., M.Ag. Kehadiran para pimpinan ini menegaskan kesungguhan kedua pihak memperluas kiprah pendidikan yang dekat dengan masyarakat.

Dalam sambutannya, H. Agususanto memaparkan perjalanan Shigor Center yang sejak awal fokus menyiapkan generasi Islami dan berdaya saing melalui berbagai program pendidikan dan sosial. Dr. Ari Putra menuturkan bahwa proses diskusi yang hangat sebelumnya telah melahirkan rencana kolaborasi yang lebih intensif dan berkelanjutan.

Dekan FKIP Abdul Rahman menegaskan pentingnya pendidikan di luar sekolah formal. “Sekolah formal hanya sekitar delapan jam sehari. Selebihnya, anak-anak berada di tengah masyarakat. Di situlah pendidikan nonformal dan pengabdian masyarakat mengambil peran besar. Kolaborasi seperti ini kunci menghadirkan pendidikan yang hidup dan relevan,” ujarnya. Pandangan tersebut diperkuat Wakil Dekan Dr. Rio Kurniawan yang menilai kerja sama ini mendukung visi, misi, dan penguatan branding kedua lembaga.

Melalui penandatanganan ini, FKIP Universitas Bengkulu dan Yayasan Shigor Center Bengkulu berkomitmen mengembangkan berbagai program bersama seperti pelatihan guru, pendampingan berbasis komunitas, pengembangan kurikulum nonformal, hingga penelitian dan pengabdian masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan menjadi contoh nyata sinergi perguruan tinggi dan lembaga sosial dalam memajukan pendidikan yang inklusif, inovatif, dan berdampak luas bagi masyarakat Bengkulu. *(ET)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *