oleh

Khutbah Jumat: Argumentasi Keshahihan Amaliyah Sya’ban

-Pendidikan-3.510 views

ARGUMENTASI KESHAHIHAN AMALIYAH SYA’BAN

Oleh:

Dr. H. Syarif Husain, S.Ag. M.Si

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَام وَالصَّلاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرٍ الأنام. وعلى اله وأصْحَابِهِ الكرام أشْهَدُ أنْ لا الله إلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيْدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإحْتِرام.

 أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُم لِلإسْلام، وأولاكُم مِن الفضل والإلغام ، وجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذوى الأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى : إنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبي ” يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلَّمُوا تَسْلِيمًا

Hadirin kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Pada pertama di bulan Sya’ban 1444 H. ini saya selaku khatib mengajak dan berwasiat kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. dengan hidayah-Nya yang telah dianugerahkan kepada kita, saat ini kita masih mampu memenuhi panggilan Allah melaksanakan kewajiban kita beribadah pada hari jum’at.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah ke haribaan alam suri tauladan kita semua dalam meniti kehidupan di dunia yang fana ini menuju kehidupan kekal abadi dan selama-lamanya, yaitu nabi Muhammad Saw. kepada keluarganya dan sahabat-sahabatnya serta kepada para pengikutnya yang senantiasa istiqamah dan mutaba’ah kepadanya hingga yaumil akhir kelak.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Jama’ah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Banyak diantara kita kaum muslimin yang mulai meningkatkan intensitas amaliah ibadah, manakala mereka memasuki bulan Sya’ban. Memang bulan Sya’ban termasuk bulan mulia, walaupun letak kemuliaannya tidak seperti empat bulan yang dimuliakan seperti bulan Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah dan Muharram, lalu kemuliaan bulan Ramadhan adalah berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an dan al-Hadits secara khusus.

Khusus kemuliaan bulan Sya’ban terdapat hadits-hadits yang shahih, namun banyak juga hadits yang dha’if bahkan maudhu’ dalam menyikapi kemuliaan bulan Sya’ban ini. Oleh sebab itu mari kita simak sisi keshahihan beramaliah di bulan Sya’ban. Pertama, bulan Sya’ban diibaratkan pintu gerbangnya bulan Ramadhan, sedangkan bulan Rajab adalah tahapan awal mempersiapkan menuju pintu gerbang tersebut. Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa di bulan Sya’ban.

Oleh sebab itu puasa sunah pada hari Senin dan Kamis, puasa sunnah Ayyamul Bidh, pas pelaksanaaannya di bulan Sya’ban, tentu akan mendapat nilai, fadhilah (keutamaan) tersendiri. Hadits shahih tentang anjuran puasa di bulan Sya’ban ini adalah dapat kita simak dalam beberapa periwayatan hadits shahih. Seperti sabda Rasulullah SAW. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari sebagai berikut:

فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم إستكمل صيام شهر إلا رمضان وما زائلة أكثر

صِيَامًا مِنْهُ في شَعْبَانَز

Saya tidak pernah melihat Rasulullah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan tidak pernah melihat Rasulullah memperbanyak puasa dalam satu bulan selain bulan Sya’ban. Kaum muslimin rahimakumullah

Keshahihan dalil tentang kemuliaan bulan Sya’ban ini juga tercermin dari doa Rasulullah Saw. riwayat Imam Thabrani dari jalur periwayatan sahabat beliau Anas bin Malik Ra. Dan dalam musnad Imam Ahmad. Doa dimaksud adalah:

اللهم بارك لنا في رَجَبَ وَشَعْبَانَ، وَتِلْعْنَا رَمَضَانَ

Ya Allah, anugerahkanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Syakban, dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadhan.

Sekalipun ada sebagian ulama yang menjust bahwa hadits ini lemah, namun maknanya adalah berdoa memohon rahmat keberkahan dari Allah Swt. maka tidak menjadi masalah untuk diamalkan. Karena pada dasarnya memohon keberkahan itu kapan saja dibolehkan termasuk memohon keberkahan Allah pada bulanbulan tertentu.

Oleh sebab itu, kita dapat mengambil makna, dari doa inilah tersirat makna bahwa bulan Sya’ban termasuk bulan mulia. Dengan hadirnya bulan Sya’ban sebelum bulan Ramadhan, seolah-olah bulan ini dijadikan sebagai pintu gerbang untuk melakukan persiapan menghadapi bulan suci Ramadhan. Dan memang demikian, Rasulullah Saw. juga memberikan contoh-contoh dengan melaksanakan amaliah Sya’ban, seperti halnya puasa sunnah sebagai puasa latihan untuk puasa wajib di bulan Ramadhan.

Latihan dengan cara melakukan puasa sunnah pra Ramadhan ini penting, mengingat puasa Ramadhan itu merupakan salah satu rukun dari rukun Islam. Oleh sebab itu dilatih dari mulai bulan Sya’ban agar tidak terkejut pada saat datang bulan Ramadhan.

Kaum muslimin rahimakumullah,

Kedua, argumentasi shahih tentang amaliyah bulan Sya’ban ini adalah karena Rasulullah saw. sendiri berpesan melalui sabdanya dari riwayat Imam Nasa’i, bahwa pada bulan Sya’ban ini amal akan diangkat ke-hadapan Allah. Hadits dimaksud adalah:

ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان وَهُوَ شَهر ترفع فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ العالمين فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم

Itulah bulan yang manusia lalai darinya. Bulan yang berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.

Ibnu Hajar Al-Asqalani menulis dalam kitabnya Fath al- Baari, bahwa hadits ini merupakan dalil keutamaan puasa sunnah di bulan Sya’ban. Sedang menurut Ash-Shan’ani dalam kitabnya Subul asSalam Syarh Bulugh al-Maram mengatakan bahwa ini hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah Saw. mengistimewakan bulan Sya’ban dengan puasa sunnah lebih banyak dari bulan lainnya.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Ketiga, ternyata bukan hanya amaliah puasa dan peningkatan amal dengan intensitas doa saja yang harus lebih ditingkatkan pada bula Sya’ban ini, ternyata ibadah lain pun perlu ditingkatkan, seperti mengintensifkan belajar dan membaca al-Qur’an, mengoreksi kembali ibadah shalat kita, dan apabila merasakan ada kekurangankekurangan, lakukanlah perbaikan agar lebih baik lagi, lebih khusuk lagi, lalu berdzikir sebanyak-banyaknya. Perihal inipun menjadi amaliyah istimewa, dengan dalil argumentasi yang kuat. Yakni dalam riwayat Imam Bukhari bahwa Rasulullah Saw. menjawab pertanyaan Mua’az bin Jabal tentang amaliyah yang utama:

أن الأعمال أحب إلى الله؟ أو أفضل ؟ قال: أن تلوث وإسالك رطب من ذكر الله

Amalan apa yang paling disukai Allah Swt. atau amalan yang paling utama? Lalu Nabi Saw. bersabda: Kau meninggal dunia dalam keadaan lisanmu basah karena berdzikir kepada Allah Swt.

Kaum muslimin jamaah JumatrRahimakumullah,

Pada bulan ini mari kita gapai kualitas dan kuantitas ibadah dengan mempersiapkan jasmani dan ruhani kita. Mari kita bersihkan diri kita dari dosa-dosa di masa lalu dengan memperbanyak istighfar, permohonan ampun kepada Allah serta memuji syukur atas berkah dan rahmat-Nya kita dipertemukan dengan bulan Sya’ban sebagai persiapan amal untuk bekal bertemu dengan bulan Ramadhan.

Kita siram tanaman amal kita, agar semakin tumbuh dan subur, dan nanti Insya Allah akan kita padukan dengan amaliyah Ramadhan yang akan datang, Insya Allah. Lalu kita semai segala bibit-bibit amal keikhlasan agar nanti kita dapat memanennya di bulan mulia Ramadhan tersebut.

Semoga umur kita sampai bulan Ramadhan yang akan datang, Insya Allah Ramadhan akan hadir menerangi dunia, selembar sutra menghapus noda, sebening embun penyejuk kalbu, sucikan hati bersihkan jiwa di bulan yang suci sejak bulan Sya’ban ini. Ingatlah! dalam kesakitan akan teruji kesabaran. Dalam perjuangan akan teruji keikhlasan. Dalam ukhuwah akan teruji ketulusan. Dalam tawakkal, akan teruji keyakinan. Hidup ini indah jika Allah menjadi tujuan. Siapkan amal tuk menyongsong Ramadhan karim, Hati khusu’ tertuju untuk beramal pada-Nya dan hasilnya untuk kita. Aamiin.

بارك الله لي وَلَكُمْ فِي هَذَا الْيَوْمِ الكريم. أَقولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله العظيم في وَلَكُمْ وَلِسائر المُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمِ

 

Khutbah kedua:

الْحَمْدُ للهِ وَكَفَى وَأَصَلِّي وَأَسَلِّمُ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الوقا.

أَشْهَدُ أن لا إله إلا الله وَحْدَهُ لا شَريكَ لهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيْدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ … فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ أَوْصِيَّكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ أمركم بأمر عظيم، أمركم بالصَّلاةِ وَالسَّلَام عَلَى نَبتِهِ الْكَرِيمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ

على النبي، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلَّمُوا تَسْلِيمًا. اللهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل سيدنا إبراهيم وبارك عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيّدِنا إبراهيم في الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللهم اغفِرُ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاء مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللهم ادفع عنا البلاء والغلاء والوَيَاء وَالْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتلِفةوَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ

عَامَّةُ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عِبَادَ اللَّهِ،

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فاذكروا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرَكُمْ وَلَذِكْر اللَّهِ أَكْبَرُ

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *