oleh

Agro Techno Tourism Village Park Bengkulu, Jadi Yang Pertama Di Indonesia

PLANING pengembangan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknik Produksi (BP2TP) Bengkulu Utara menjadi Agro Techno Tourism Village Park, bakal menjadi yang pertama di Indonesia. Pasalnya, konsep upgrage BP2PT di Desa Kuro Tidur itu akan mengintegrasikan Agriculture – Tourism – Economic development – dan Village. Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjadi leading sector rencana pembangunan ini.

“Kami inikan mempunyai tugas yang keterkaitannya dengan desa. Kami juga telah membangun kawasan ekonomi pedesaan. Tapi, dengan mengintregasikan beberapa hal tadi, bisa jadi ini yang pertama di Indonesia,” terang Sekjen Kemendes PDTT  Anwar Sanusi saat kunjungan kerja ke Bengkulu, Kamis (8/2).

Dipilihnya Bengkulu untuk pembangunan Agro Techno Tourism Village Park salah satunya karena lahan sudah tersedia. Aset lahannya tak kurang dari 240 hektar. Diterangkan Anwar Sanusi, dulu lahan di Kuro Tidur itu merupakan lahan ADC (Agribusiness Development Center) saat Orde Baru, yang telah diserahkan terimakan dan dikembangkan menjadi balai pengembangan teknologi produksi pangan.

Dalam kesempatan itu, Pelaksana Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menerima kunjugan kerja tim Setjen Kemendes PDTT mengapresiasi tindak lanjut rencana pembangunan Agro Techno Tourism Village Park. Dirinya memaparkan, kawasan itu akan menjadi taman desa yang mengusung konsep wisata, pendidikan dan penelitian, tanpa mengurangi kontribusi fungsi sebagai penyedia benih dalam produksi pangan.

“Ini merupakan program pemerintah pusat. Sehingga fungsinya sebagai pusat penelitian  dan pendidikan, tetapi juga bisa jadi destinasi wisata berkonsep ekowisata,” papar Rohidin.

Meski di Bengkulu Utara, pemanfaatan penelitian dan teknologinya untuk komoditas unggulan daerah bisa dilakukan untuk seluruh daerah di Provinsi Bengkulu. Bahkan tidak hanya pada pertanian, namun untuk perikanan juga peternakan. Dengan peningkatan komoditas unggulan, Rohidin menyakini akan berdampak positif pada peningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Tidak hanya lintas pemerintah daerah, tapi lintas kementerian dan lembaga. Nantinya ada kontribusi dari Kemenristek dikti, kementan, dan kementerian lain. Juga ini dibuka kerja sama dengan swasta sebagai mitra,” katanya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *