Senin, 20 Mei 2024
oleh

Prosesi Pengambilan Air dan Tanah, Bengkulu Dukung Pembangunan Ibukota Negara Nusantara

-Wisata-817 views

Berandang.com Provinsi Bengkulu mendukung penuh rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur untuk menjadikan Ibukota Negara Nusantara.

Dukungan ini ditandai dengan menggelar prosesi adat pengambilan air di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), di sumur rumah pengasingan Bung Karno serta pengambilan tanah didepan Balai Raya Semarak Bengkulu, Jum’at (11/3/2022).

Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Khairil Anwar mengatakan, prosesi pengambilan air dan tanah tersebut merupakan salah satu rangkaian dari rencana kunjungan kerja Presiden RI ke tanah Borneo (Kalimantan Timur) yang akan didampingi oleh seluruh Gubernur se-Indonesia.

“Ini merupakan wujud keikutsertaan dan partipasi dari pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mendukung upaya pemerintah pusat untuk mewujudkan Ibu kota negara yang baru,” ujar Khairil.

Lanjutnya, Air dan tanah itu nanti akan dikirim ke Kalimantan Timur. Di mana nanti seluruh tanah dan air akan disatukan di Ibukota Negara (IKN) Nusantara.

“Jadi, nanti seluruh Gubernur akan hadir dan membawa air dan tanah dari daerahnya masing-masing, kemudian disatukan di tanah IKN Nusantara,” kata Khairil.

Menurutnya, pemindahan ibukota negara ini perlu mendapat dukungan dari seluruh elemen, dan khusus Bengkulu dilakukan ritual pengambilan air dan tanah.

“Pemangku adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga pemerintah hadir untuk prosesi ini. Sebagai wujud dukungan untuk pemerintah pusat membangun IKN Nusantara di tanah Borneo,” terangnya.

Disampaikan Ketua BMA Provinsi Bengkulu Effendi bahwa pengambilan mata air dan tanah tersebut merupakan permintaan dari pemerintah pusat. Ikut sertanya provinsi Bengkulu berkontribusi dalam menyambut IKN Nusantara.

“Pengambilan mata air dan tanah ini merupakan wujud kita masyarakat Provinsi Bengkulu dalam keikutsertaan menyetujui menyambut IKN yang baru,” kata Effendi.

Makna proses pengambilan mata air ini, menurut kaca mata adat istiadat, kata Effendi adalah kebiasaan masyarakat di negeri melayu khususnya termasuk Bengkulu dan Kalimantan yang memiliki emosional sama-sama keturunan anak dalam.

“Dari kacamata adat istiadat dari kebiasaan masyarakat negeri melayu, Provinsi Bengkulu dan Kalimantan memiliki emosional lengket, kedekatan sama-sama keturunan dari anak dalam, maka kami akan kirim ini sesuai permintaan dari pemerintah pusat,” jelasnya.

Prosesi Pengambilan Air Danau Dendam Tak Sudah untuk Ibukota Negara Nusantara

Lanjut Effendi, pengambilan air dan tanah ini mempunyai makna, memiliki nilai-nilai dan yang terpenting didalam hidup ini seperti kita (manusia, red) perlu keseimbangan sebagai makhluk sosial di alam.

“Apa yang kita lakukan ini adalah keseimbangan dan kita ditempat yang barupun sebagai makhluk sosial di alam ini, siapun nampak atau tidak nampak harus kita temui, maka itulah makna dari pengiriman air dan tanah ini yang diminta oleh pemerintah pusat untuk tanah borneo,” tuturnya.

Diketahui, IKN Nusantara memiliki visi ‘Smart, Green, Beautiful, dan Sustainable’ yang bisa diterjemahkan melalui pengembangan kota yang berdampingan dengan alam melalui konsep forest city serta smart and intelligent city.

Dalam jangka panjang, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), akan menjadi pusat peradaban baru Indonesia yang lebih maju, modern dan berwawasan lingkungan. *(Adv)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tema Newkarma Desain oleh Gian MR