oleh

Miris, 700 Guru Honerer Kurang Perhatian Dari Pemerintah Kota

Berandang-Bengkulu. Miris, itulah kata yang tepat untuk tenaga kerja berprofesi sebagai guru honorer. Tenaga honorer digaji tidak seberapa, tapi dengan niat yang tulus mendidik bibit muda penerus generasi bangsa. Untuk diketahui, 700 guru honorer tersebut masih dalam naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu. Efek terbesar dirasakan guru honorer berimbas pada penundaan CPNS Kota.

Saat pewarta berandang.com mengkonfirmasi hal tersebut melalui kepala Dikbud Kota Rosmayetti membenarkan, untuk tenaga guru honorer sebanyak 700 lebih tersebar di wilayah Kota dan berupaya bagaimana mereka bisa mendapatkan penghasilan memadai.

“Tahun 2019 harapan kita semua guru honorer juga mendapatkan perhatian lebih dari pihak pemerintah. Walaupun sudah diberikan uang transport tapi setidaknya bisa mendapatkan penghasilan lebih dari sebelumnya,” ujarnya Rosmayetti pada berandang.com usai menghadiri acara LCC tingkan SD/MI dan SMP/MTS, Senin (15/10).

Lanjut dikatakan Rosmayetti, untuk persentasenya setiap sekolah baik itu SD, SMP tenaga kerja guru hononer dengan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) berbanding 10%, artinya 700 guru honorer kategori 10% tersebut.

“Kalau lebih detailnya untuk berapa persen setiap sekolah itu berapa jumlah guru honorernya agak susah karena ada yang sekolah tidak ada guru honorer dan PNSnya. Jadi, bisa dibilang seimbang. Apalagi sekolah kecil baru tidak ada guru yang PNS semuanya guru honorer, contohnya di SDN 106, 105, SMPN 25 itu guru honorer semua yang mengajar,” katanya.

Sedangkan saat ditanya efek penundaan CPNS Kota bagi guru honorer?

“Kita tetap berupaya ya ada perhatian apalagi Kementerian Dikbud Pusat. Karena keluhan ini sudah lama dirasakan mereka dan sekolah semestinya bisa memberdayakan guru honorer dengan baik serta gaji yang layak diterima,” demikian. (Ahm)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *