oleh

Pemkot Sediakan 45 Rumah di tahun 2022

Berandang.com-  BENGKULU. Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara mengurangi permukiman kumuh dan melanjutkan perbaikan rumah agar layak huni.

Program ini dilaksanakan oleh dinas perumahan rakyat dan kawasan permukiman Kota Bengkulu. Afri Yunita, selaku Kabid kawasan dan permukiman mengatakan bahwa tahun 2022 ini akan ada 45 Unit rumah yang akan diperbaiki agar layak huni. Kamis (27/1)

“Kita terus berusaha agar ditahun ini dapat sesuai dengan yang kita inginkan, kami sangat berupaya untuk tahun ini 45 Unit rumah akan diperbaiki”, ujar Yuni saat ditemui Berandang di ruang kerjanya.

Diketahui bahwa di wilayah kota Bengkulu masih banyak rumah yang tidak layak huni, terpantau dari data yang masuk sudah ada 6 kelurahan yang telah mengusulkan. Namun perlu ditegaskan bahwa masyarakat jangan terlalu berharap karena ini yang mengajukan sangat banyak.

Adapun kriteria rumah tak layak huni yang mendapatkan program perbaikan rumah ini yaitu lantai yang belum disemen, atap rumah yang belum memakai plafon, tidak ada pentilasi dan belum berpondasi.

“Kelurahan yang mengajukan, setelah itu kami survei dilanjutkan dengan verifikasi data dan sebagainya. Iya masyarakat jangan terlalu berharap banyak juga sehingga tidak sabar dan bertanya terus ke pihak kelurahan. Karena banyak kriteria yang harus sesuai, dan jika diajukan pun belum tentu dapat karena mungkin ada yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku”, ungkapnya.

Pada tahun 2022 ini anggarannya adalah anggaran Silpa maka dari itu penerima program perbaikan rumah agar layak huni ini dapat sesuai dengan SOP & Prosedur. Tentunya juga memenuhi verifikasi yang telah di tentukan dan mempunyai Alas Hak seperti sertifikat rumah.

Program ini tidak bisa dilakukan jika pemerintah berdiri sendiri, harus ada kerjasama baik dari masyarakat. Pastinya, ada swadaya dari yang punya rumah. Kerjasama yang baik inilah nantinya perbaikan rumah agar layak huni dapat tercapai.

“Swadaya ini bisa saja simpanan batu, atap ataupun pasir yang mana nantinya akan ditambah oleh pemerintah. Seperti tahun lalu di kelurahan sawah lebar baru, yang mana bapak tersebut hanya mempunyai tanah. Tetangga disekitarnya bersedia untuk gotong royong akhirnya rumah itupun sudah jadi dan telah dicat”, demikian Yuni.*(RH)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *