oleh

Perangi Radikalisme dan Terorisme, IAIN Bengkulu Gelar Seminar Bersama BNPT

Berandang-Bengkulu. Upaya Pemerintah RI dalam menangkal paham radikalisme di tengah masyarakat khususnya bagi para pemuda, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) hingga saat ini terus memaksimalkan peran generasi muda dengan memberikan kesempatan merealisasikan keinginan mereka sebagai agen perubahan.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Prof. Dr. H. Sirajudin. M, M.Ag.,MH sambut kedatangan Komjen. Pol. Suhardi Alius selaku Kepala BNPT, IAIN Bengkulu menggelar Kuliah Umum bertajuk “Resonansi Kebangsaan dan Bahaya serta Pencegahan Radikalisme”, dengan pembicara utama Komjen. Pol. Suhardi Alius serta beberapa praktisi berkompeten lainnya.

Dikatakannya Kepala BNPT Komjen. Pol. Suhardi Alius, permasalahan terorisme adalah musuh bersama yang harus dihadapi secara bersama-sama pula, termasuk generasi muda. Untuk itu sejak keterlibatan pemuda sudah wajib digencarkan dalam menghargai bangsa, keluarga, sekolah (pendidikan) dengan menjadi pelajar yang bermanfaat dan berguna.

“Mudah-mudahan kita bisa bagaimana melihat dan menghasilkan talenta sehingga menjadi suatu ide yang luar biasa. Disisi lain agar masyarakat ini khususnya generasi muda bisa mempertahankan diri dari serangan-serangan yang negatif, apalagi sangat aktifnya mereka memanfaatkan ganget dengan gaya bahasa milenial, dan itu dipastikan akan lebih berhasil,” papar Komjen. Pol. Suhardi Alius usai memimpin Upacara Kebangsaan “Menjadi Indonesia” BNPT Bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Bengkulu, di Lapangan Rektorat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, Rabu (11/04).

Ditambahkan Komjen. Pol. Suhardi Alius, terkhusus di Provinsi Bengkulu, besar kemungkinan akan didapati karya yang berpeluang menjadi sebuah brand Bumi Rafflesia sebagai daerah yang berperan penting dalam lahirnya kemerdekaan Indonesia. Hal ini tentu perlu adanya kreativitas tinggi dari pemuda Bengkulu menghasilkan karya tersebut.

“Bengkulu sangat spesifik dan khas ya, Bengkulu punya jejak-jejak nasionalisme dan idealisme. Disini ada Ibu Fatmawati, Istri Bung Karno yang pertama menjahit Bendera Merah Putih, dan itu tanda kesatuan. Kemudian Soekarno disini diangsingkan, itukan idealisme, mempertahankan dan dia ingin bangsanya merdeka,” pungkasnya.

Diungkapkan Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dengan adanya kegiatan yang diberikan kesempatan bagi pemuda Bengkulu, dirinya berharap masyarakat bisa semakin membentengi diri serta upaya pencegahan penyebarluasan radikalisme dan terorisme.

“Saya kira ini jelas sangat berguna. Jangan pernah takut untuk membuat hal yang besar untuk bangsa ini. Dengan membuat video ini anak-anak muda Bengkulu telah melakukan hal yang besar dan bermanfaat bagi bangsa,” kata Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

*Repal*

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *