oleh

Dibekali Pelatihan, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas

-BIROKRASI, News-176 views

Berandang.com Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Provinsi Bengkulu kembali menggelar pelatihan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peserta pelatihan dibekali pelatihan digitalisasi UMKM untuk pemasaran angkatan 2 se-Provinsi Bengkulu. Kamis (09/12/2022).

Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh 40 orang peserta perwakilan dari Kabupaten Kota di Provinsi Bengkulu. Kegiatan berlangsung selama tiga hari terhitung tanggal 8 hingga 10 desember 2022.

“Ada empat puluh peserta perwakilan dari Kabupaten Kota di Provinsi Bengkulu. Kita menghadirkan narasumber dari pihak akademisi, pejabat dilingkungan Diskop UKM dan praktisi pelaku usaha” terang panitia pelaksana.

Pelatihan Digitalisasi UMKM tahun 2022 angkatan 2 ini dibuka secara resmi oleh Kepala Diskop UKM Provinsi Bengkulu Erdiwan, SH M.Si yang diwakili oleh Rustam, SH selaku Kabid pengawasan dan Pemeriksaan Diskop UKM Provinsi.

Dalam sambutannya, Rustam mengatakan, pelatihan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah Provinsi Bengkulu bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah agar memiliki kompetensi dan berdaya saing dalam menghadapi dunia digitalisasi usaha.

Pelatihan ini tidak lepas dari perhatian pemerintah. UMKM bagian dari Sokoguru Ekonomi Indonesia.” Terang Rustam.

Dikatakan Rustam, para peserta pelatihan ini akan dibekali ilmu untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan demikian dapat meningkatkan kapasitas usaha dan paham pola-pola promosi online.

Rustam membeberkan, dengan digitalisasi pemasaran produk UMKM, para pelaku usaha tak lagi harus memiliki ruko. Cukup dirumah dan dapat memasarkan produknya melalui gadget masing-masing.

Rustam,SH mewakili kepada Diskop UKM Provinsi Bengkulu, saat membuka pelatihan secara resmi di Xtra Hotel Kota Bengkulu

Saat ini, kata Rustam, ada tiga pola dalam pemasaran produk; ecommerse, flatform digital dan online shop.

Ecommers itu memiliki website sendiri. Kalau flatform digital seperti shopee, bukalapak. Dan online shop itu dengan menggunakan marketplace yang ada di media social”. Terang kabid Rustam.

Terakhir, Kabid Rustam berpesan kepada para peserta agar mengikuti pelatihan dengan serius. Jangan malu untuk bertanya. Nanti setelah pulang dari pelatihan agar ilmu yang didapat bisa diterapkan untuk memasarkan produknya masing-masing. Demikian. *(Adv)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *