oleh

TIM PENGABDI DARI PRODI PENDIDIKAN NONFORMAL FKIP UNIB KENALKAN BUDAYA LOKAL LEWAT HAND PUPPET “BUJANG DAN BETERI” KE GURU PAUD DI WILAYAH SEKITAR KAMPUS UNIB

TIM PENGABDI DARI PRODI PENDIDIKAN NONFORMAL FKIP UNIB KENALKAN BUDAYA LOKAL LEWAT HAND PUPPETBUJANG DAN BETERI” KE GURU PAUD DI WILAYAH SEKITAR KAMPUS UNIB

BENGKULU – Kegiatan seru berlangsung di PAUD Haqiqi, Kelurahan Pematang Gubernur, Kota Bengkulu. Tim dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu menggelar pelatihan pembuatan hand puppet karakter lokal “Bujang dan Beteri” untuk 20 guru PAUD Gugus Anyelir. Program pengabdian masyarakat dengan skema Wilayah Sekitar Kampus ini merupakan salah satu pemenang hibah kompetisi PNBP UNIB 2025 yang bertujuan mendekatkan kampus dengan masyarakat sekitar.

Suasana pelatihan tampak meriah sejak pagi. Para guru PAUD terlihat antusias mengikuti setiap sesi yang diberikan. Acara dibuka langsung oleh Ibu Lirwana, M.TPd., Pengelola PAUD Haqiqi yang juga menjabat sebagai Ketua IGRA Provinsi Bengkulu.

“Alhamdulillah, kegiatan seperti ini yang kami butuhkan. Selama ini kami mencari cara bagaimana mengenalkan budaya Bengkulu kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan,” kata Ibu Lirwana saat membuka acara.

Ketua tim pengabdi, Dr. Ari Putra, M.Pd., menjelaskan bahwa pemilihan karakter “Bujang dan Beteri” bukan tanpa alasan. “Kedua karakter ini mewakili anak laki-laki dan perempuan Bengkulu dengan nilai-nilai khas masyarakat pesisir seperti kejujuran, keberanian, dan gotong royong,” ungkapnya.

Kegiatan yang berlangsung seharian penuh ini dibagi menjadi dua sesi utama. Sesi pertama fokus pada pembuatan hand puppet. Para guru dipandu langsung oleh tim yang terdiri dari Dr. Ari Putra, M.Pd., Dr. Ririn Gusti, M.Pd.I, dan mahasiswa Pendidikan Nonformal, Putri Ramadani Dewi.

Awalnya saya pikir sulit, tapi ternyata dengan bahan sederhana kita bisa membuat boneka yang bagus dan menarik,” ujar salah satu guru PAUD peserta pelatihan.

Yang membuat acara semakin istimewa adalah kehadiran Dr. Nesna Agustriana, M.Pd., fasilitator dongeng nasional pada sesi kedua. Beliau mengajarkan teknik mendongeng yang interaktif menggunakan hand puppet yang sudah dibuat peserta.

Bu Nesna benar-benar ahlinya. Cara beliau bercerita membuat kami semua terpukau, apalagi anak-anak pasti akan lebih senang,” kata  salah satu guru PAUD lainnya.

Program yang didanai hibah kompetisi PNBP UNIB 2025 ini bukan sekadar pelatihan biasa. Tim pengabdi memiliki visi jangka panjang untuk melestarikan budaya lokal Bengkulu melalui pendidikan anak usia dini.

Dr. Ririn Gusti, M.Pd.I menambahkan, “Kami berharap setelah pelatihan ini, para guru dapat mengembangkan cerita-cerita lokal lainnya. Bengkulu kaya akan cerita rakyat yang bisa dijadikan media pembelajaran.”

Putri Ramadani Dewi, mahasiswa yang turut terlibat, mengaku sangat senang bisa berkontribusi dalam membuat boneka tangan. “Ini pengalaman berharga bagi saya. Melihat antusiasme ibu-ibu guru membuat saya semakin termotivasi untuk terus belajar,” katanya.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen UNIB dalam mengembangkan masyarakat sekitar kampus. Skema Pengabdian Wilayah Sekitar Kampus memang dirancang khusus untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di sekitar universitas.

Jarak PAUD Haqiqi dengan kampus UNIB hanya 2,9 kilometer. Ini memudahkan kami untuk melakukan pendampingan berkelanjutan,” jelas Dr. Ari Putra.

Para guru yang mengikuti pelatihan berkomitmen akan menerapkan ilmu yang didapat ke dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Beberapa guru bahkan sudah merencanakan untuk membuat hand puppet karakter lokal lainnya.

Program ini tidak berhenti di pelatihan saja. Tim pengabdi menargetkan beberapa luaran, termasuk publikasi lainnya.

Kami ingin karya ini bisa bermanfaat lebih luas lagi. Siapa tahu bisa dikembangkan tidak hanya di Bengkulu, tapi juga daerah lain yang ingin mengenalkan budaya lokal” harap Dr. Ari Putra.

Ibu Lirwana sebagai mitra kegiatan menyampaikan apresiasi tinggi. “Terima kasih kepada tim UNIB yang sudah mempercayakan PAUD Haqiqi sebagai tempat kegiatan. Semoga kerjasama seperti ini bisa terus berlanjut.”

Dengan berakhirnya kegiatan pelatihan, para guru pulang dengan membawa hand puppetBujang dan Beteri” karyanya sendiri, siap untuk memperkenalkan kekayaan budaya Bengkulu kepada anak-anak didiknya di PAUD masing-masing.

Dr. Ririn Gusti, M.Pd.I dan Dr Ari Putra, M.Pd. Tim Pengabdi dari PNF FKIP Unib
Dokumentasi Pembuatan Hand Puppet Bersama Pendidik PAUD Gugus Anyelir
Dokumentasi Foro Bersama Tim Pengabdi dan Pendidik PAUD Gugus Anyelir

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *