
Berandang-Bengkulu. Maraknya, kasus pelecehan seksual terjadi pada kaum hawa. Khususnya, para pelajar baru beranjak usia ABG.
Untuk itu, pelecehan bukan hanya terjadi pada tindakan melainkan ucapan kata-kata termasuk kategori pelecahan.
Apa itu KZN’ Project? kepanjangan dari Kidz Zaman Now project. Merupakan komunitas bagi pelajar.
Sebab, pemikiran para pelajar masih labil dan rasa ingin taunya besar.
Mereka tidak mengetahui efek kedepannya sangat membahayakan.
Karena itu, mengantisipasi jika terjadi pelecahan terhadap perempuan. KZN’ Project menggelar seminar singkat.
Dengan tema “Mawar untuk Baiq Nuril dan Aqni” (Pelecahan seksual siapa yang patut disalahkan?).
Bertempat di Paria Van Java Bengkulu, Jumat (14/12).
Pemateri yang dihadirkan, Ana Tasya Pase merupakan praktisi dan akademisi anggota Wanita Mandiri Rafflesia (WAMA) serta Darma Fitra peduli terhadap kasus pelecahan seksual.

Sementara itu, Ana Tasya Pase mengatakan seorang wanita pada hakikatnya ingin di puja dan di puji.
Menurutnya, pelaku pelecehan seksual belun tentu bersalah. melainkan, si korban (perempuan) tidak memancing si pelaku untuk melakukan perbuatan tersebut.
“Perempuan terkadang menjadi pelaku utama dalam pelecehan seksual dari segi penampilan, cara bicara, mudah percaya bujuk rayu laki-laki,” ucapnya Ana Tasya.
Lanjut dikatakan Ana Tasya, Perempuan jangan selalu merasa menjadi korban saat pelecehan terjadi. Tapi apakah mereka bisa tegas dan lugas bila ada laki-laki yang menggoda?
“Pada intinya, siapa yang disalahkan? keduanya patut di duga sama-sama salah,” katanya.
Kalau perempuan bisa tegas dan lugas jika ada laki-laki menggoda. Pasti kejadian pelecehan tidak akan terjadi.
Pada hakikatnya, laki-laki malah tidak akan berani menggoda perempuan tegas dan lugas dari sikap ataupun perkataan.
Sementara itu, pendiri KZN’ Project mengatakan, ini tour perdana untuk seminar di cafe ternama di Bengkulu.
“Mengapa kita angkat isu tentang Mawar untuk Baiq Nuril dan Aqni ? karena permasalahannya belum tuntas ke ranah publik,” jelasnya Khairiah Wiwik.
Untuk diketahui, kasus Baiq Nuril staf honorer merupakan orang yang membeberkan kasus tindak pelecahan seksual di sosial media.
Atas kepala sekolah SMAN 7 Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) terhadap muridnya di sekolah tersebut. *(Ahm)
Komentar