Berandang-Bengkulu. Wakil Walikota (Wawako) Bengkulu Dedy Wahyudi beserta jajarannya kemarin, rabu (10/10) mendatangi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota. Terkait adanya dugaan pungli di perizinan tersebut. Wawalikota menegaskan, untuk kepengurusan administrasi kependudukan semuanya tidak di pungut biaya apapun alias gratis.
“Kemarin kita sudah turun kelapangan tapi tidak memberitahu awak media, kita beri waktu selama satu minggu pada Dukcapil. Teman-teman bisa memberitahu masyarakat ini perintah langsung dari Walikota untuk membersihkan adanya dugaan pungli di Dukcapil. Di sana (kantor Dukcapil) tertera ada himbuan gratis tapi saya bilang bikin lebih besar lagi,” ujarnya Dedy Wahyudi pada Berandang.com, Kamis (11/10).
Lanjut dikatakan Dedy, kemarin saat mendatangi kantor Dukcapil meminta agar Air Conditioner (AC) di aktifkan ternyata AC disana belum berfungsi. Insha Allah anggaran APBD Perubahan sudah bisa di belanjakan Senin mendatang. Kita dengan tegas menghimbau agar mengaktifkan AC sehingga di dalam menjadi nyaman dan masyarakat tidak kepanasan.
“Arahan Walikota untuk Dukcapil pelayanannya seperti di bank nanti akan ada nomor antriannya. Agar tidak semrautan dan masyarakat juga nyaman,” katanya.
Sementara itu, Wawalikota juga sudah mendapat laporan adanya dugaan pungli karena tidak menutup mata zaman keterbukaan dan Duckapil pun sudah mengakui ada oknum tapi Alhamdulillah bukan oknum di dalam melainkan ada calo liar dia bukan ASN ataupun Honorer di jajaran pemkot.
“Kita menghimbau Kepala Dukcapil Sudarto beri waktu satu minggu untuk berbenah, kalau dalam satu minggu tidak ada perubahan pastinya ada sanksi. Walapun Dukcapil harus ada izin dari Kementerian pusat kita akan menyampaikan pilihannya mempertahankan ini dengan pelayanan buruk atau melakukan perombakan. Perombakan bukan sebagai solusi terbaik,” katanya.
Menurutnya, sama-sama kita memantau apakah ada perubahan atau tidak nantinya. Tempatnya menjadi bersih, nyaman, pelayanan penuh dengan keramahan dan akan mengangkat nama Kota Bengkulu. (Ahm)
Komentar