Berandang-Kepahiang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP) Provinsi Bengkulu melaksanakan diseminasi yang dilaksanakan di ruang rapat pemda kabupaten kepahiang. Kegiatan dibuka Wakil Bupati Netti Herawati, S. Sos, Selasa (04/12/2018).
Turut hadir dalam kegiatan diseminasi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepahiang Edwar Samsi, Kepala Dikbut kabupaten kepahing DR. Hartono, M.Pd, kepala LPMP Herman, S. Sos dan asisten II Sudarno, peserta yang mengikuti agenda diseminasi sistem penjamin mutu pendidikan, kepala sekolah dasar maupun kepala SMP se-Kabupaten kepahiang. Turut hadir kepala Bappeda, kepala bindang internal dinas pendidikan kabupaten kepahing.
Dalam sambutannya, Wakil bupati menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran Bupati Hidayatullah. Bupati sedang ada acara talk show disalah satu stasiun TV.
Lanjut dikatakan Neti, ia mengharapkan dunia pendidikan melalui pemerintah daerah tetap komitmen khususnya dalam peningkatan infrastruktur, kemajuan peserta didik dan pendidikan harus diprioritaskan.
Kepala Bappeda Ris. Irianto, menanggapi pernyataan wabup “Selama ini sudah menganggarkan terkhusus apa yang disampaikan Wakil Bupati, tetap konsisten anggaran pendidikan dialokasikan sebesar 20%, selanjutnya bagaimana Kepala OPD untuk mengatur penggunaan anggaran dimaksud. Pada intinya sangat mendukung program prioritas Dinas pendidikan dan tidak akan melakukan pencoretan dalam usulan”, ujar Ris.
Seksi pemetaan mutu dan super visi Yustia, M. Pd menyampaikan, “tufoksinya pemetaan mutu pendidikan, melakukan super visi pendidikan memfasilitasi peningkatan mutu pendidikan Dasar dan Menengah, Diseminasi dilaksanakan menurut Yustia ke seluruh kabupaten/kota se provinsi Bengkulu dengan tujuan menyampaikan rekomendasi mutu pendidikan di kabupaten Kepahiang kedepannya tetap sinergi baik pemerintah pusat maupun daerah”, sampai Yustia kepala LPMP melalui stap seksi PMS.
Yustia menambahkan “Sekolah model menyampaikan best pretise sistem penjaminan mutu internal disatuan/Sekolah, diharapkan sekolah mampu melakukan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dan mengembangkan budaya mutu sekolah”, demikian Yusti. *(UT)
Komentar