Berandang.com- Sejumlah mahasiswa putra asli papua yang menempuh pendidikan di Provinsi Bengkulu tergabung dalam ikatan mahasiswa papua (IMAPA), melakukan aksi protes di halaman gedung DPRD Provinsi kota bengkulu. (Selasa,08/02)
Aksi protes yang di lakukan IMAPA untuk melawan rasisme yang ditelantarkan oleh Guru Besar Prof. Yusuf Henuk. Dalam aksinya, IMAPA menuntut beberapa hal antara lain copot jabatan Prof. Yusuf Henuk (Dosen Besar Universitas Sumatera Utara), meminta tangkap oknum dan tindak lanjuti proses hukum yang berlaku di Negeri ini, menghentikan rasisme terhadap orang papua, mahasiswa papua dengan tegas menolak ososolid 2 di Papua.
“Meskipun dia berbicara antar pribadi, tapi dia bilang orang papua, kami ikut merasakan. Kami minta tindakan hukum. Akibat oso solid 2 merugikan orang papua tapi tidak menguntungkan bahkan bisa mengakibatkan perang antar suku,” ujar Anis selaku ketua IMAPA.
Dalam aksi tuntutan yang disampaikan oleh IMAPA disambut baik oleh anggota DPRD Provinsi kota Bengkulu.
“Apa yang kalian sampaikan, kami menyambut semua kegiatan dan untuk kedepan jangan sampai terjadi lagi dimanapun khususnya di Irian Jaya. Kami laporkan ke pimpinan kemudian nanti pasti ada perintahnya untuk menyampaikan ke pusat,” ujar salah satu aggota DPRD Provinsi Kota Bengkulu.
Diketahui bila ada oknum dosen yang melakukan hal itu, maka anggota DPRD Provinsi Kota Bengkulu ikut mengutuk perbuatan oknum tersebut dan minta di proses hukum secara tuntas.
Harapannya aksi protes yang dilakukan IMAPA segera di usut tuntas dan di proses secara hukum agar terlaksana dengan baik dan tidak ada hambatan apapun. *(W-S-G)
Comment