oleh

Pengakuan Warga Desa Kalinusu Brebes Saat Dekat dan Akan Berpisah Dengan TNI

-Berita-236 views

Brebes – Tidak terasa sudah 26 hari pelaksanaan TMMD Reguler 109 Kodim 0713 Brebes, di Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Warga masyarakat setempat bersama Satgas TMMD terus bergotong royong menyempurnakan pembangunan jalan yang memasuki tahap pengerasan dan juga finishing 4 rehab RTLH dari 5 unit.

Seperti terlihat saat anggota Satgas TMMD Reguler bersama warga Dusun Karanganyar RT. 02 RW. 01, Kalinusu, sedang mengayak pasir dan mengaduk campuran pasir dan semen untuk plester lantai rumah Makmuri (30), warga Karanganyar RT. 02 RW. 01, Kalinusu. Sabtu (17/10/2020).

Di penghujung tugas anggota Satgas TMMD itu, kebersamaan mereka sudah seperti keluarga sehingga slogan kemanunggalan TNI bersama rakyat benar-benar nyata di Kalinusu.

Disampaikan Pratu Suherjo, salah satu anggota Satgas TMMD yang membantu anggota teknisi bangunan Kodim Brebes dan para tukang bangunan warga setempat, untuk mewujudkan rumah yang layak huni dengan anggaran yang terbatas, yaitu Rp. 10 juta dari Kodim Brebes, dibutuhkan semangat dan gotong-royong dari seluruh pihak sehingga apa yang menjadi tujuan dalam program rehab RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) itu akan tercapai dan manfaatnya langsung dapat dirasakan penerima manfaat.

Untuk material adalah yang berkualitas baik, sehingga hasilnya pun baik juga, sehingga untuk penyempurnaan rumah dibantu oleh pihak keluarga pemilik, dari pihak desa, dan swadaya dari masyarakat setempat.

Sementara itu bagi Makmuri yang rajin membantu pekerjaan rehab rumahnya, dirinya merasa kerja bareng TNI secara langsung sudah menciptakan kedekatan antara kedua belah pihak, termasuk yang dialami warga lainnya yang turut membantu.

“Sama sekali tidak pernah mengira jika saat ini bisa sedekat ini dengan sosok TNI. Setiap kegiatan kami lakukan bareng, baik saat kerja maupun saat istirahat kerja, sehingga kami tidak takut lagi dengan mereka,” ungkap Makmuri.

Bagi Makmuri sendiri, sebelumnya sempat berfikir bahwa jika bekerja bersama TNI maka akan dibentak-bentak, namun kenyataannya sebaliknya.

“Setelah saya merasakannya sendiri, ternyata mereka ramah-ramah,” ujarnya

Ditambahkannya, dirinya dan warga Desa Kalinusu lainnya, kini merasa bahwa Satgas TMMD sudah menjadi bagian dari mereka, karena kerja bareng dan saling menghargai pendapat, merupakan makanan sehari-hari.

“Bercanda dengan TNI sudah menjadi hal yang biasa sehari-hari, namun kami tetap menjaga batas-batas etika. Kami akan merasa kehilangan sahabat kami itu empat hari lagi, saat TMMD resmi ditutup 21 Oktober 2020 ini,” tutupnya. (Rus/Aan)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *