Berandang.com- Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Bengkulu menyebut, turunnya proyeksi pendapatan pada tahun anggaran 2021, tidak bakal tertutupi dengan Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) yang ada.
Terlebih dengan kondisi itu, kemungkinan besar tidak banyak perubahan yang terjadi dalam APBD.
Pernyataan itu disampaikan Anggota Banggar DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, dalam keterangannya.
“Kita ketahui bersama, jika SILPA APBD tahun 2020 itu berkisar Rp 102,54 miliar. Tapi yang bisa dimanfaatkan hanya sedikit sekali dari total tersebut. Bahkan setelah kita cermati, SILPA yang bisa dimanfaatkan atau diformulasikan tidak mampu menutupi proyeksi penurunan pendapatan pada APBD tahun ini,” jelas Usin, pada Minggu, (5/9/2021).
Selain itu menurut Usin, dalam pembahasan APBD Perubahan tahun ini, tidak banyak kegiatan yang bakal berubah. Apalagi singkronisasi dan rasionalisasi harus tetap dilakukan.
“Bisa jadi, dengan penurunan pendapatan ada beberapa kegiatan yang anggarannya malah tidak tersedia. Sementara SILPA tidak mampu menutupi,” ucap politisi Hanura ini.
Disisi lain, ia menyampaikan, terkait singkronisasi dan rasionalisasi itu baru diketaui secara pasti setelah dilakukan pembahasan APBD Perubahan. Sedangkan pembahasannya nanti dilakukan komisi-komisi di DPRD Provinsi dengan OPD selaku mitra.
“Kita akan membahas secara detail nantinya,” kata Usin.
Lebih lanjut untuk pembahasan sendiri ditambahkan, diagendakan mulai berlangsung pekan depan. Hanya saja jika terjadi pegeseran anggaran, tetap disesuaikan dengan program skala prioritas.
“Menurunnya pendapatan akan berdampak besar terhadap realisasi kegiatan. Apalagi kita juga tidak bisa banyak berharap dari dana SILPA,” tukas Usin.*(Red/Adv)
Komentar